Pemerintah Indonesia sudah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi yang telah disampaikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Terdapat banyak hal yang terjadi akibat dari naiknya harga BBM bersubsidi. Mulai dari harga kebutuhan pokok yang mulai naik semua, hingga dengan tarif ojek online yang kini sudah ikut menyesuaikan.
Tidak hanya itu saja, naiknya harga BBM bersubsidi juga memberikan imbas terhadap bantuan sosial yang akan segera dicairkan oleh pemerintah Indonesia kepada yang berhak menerimanya.
Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia. Sri Mulyani mengatakan bahwa pihak dari pemerintahan akan menaikkan jumlah pada anggaran dari bansos atau bantuan sosial. Bantuan sosial tersebut akan naik hingga pada jumlah Rp18,6 triliun.
Kemudian, dalam pernyataannya tersebut, Sri Mulyani juga menambahkan, total anggaran dari keseluruhan anggaran bansos tersebut akan secara resmi diberikan oleh pihak dari pemerintahan jadi sebesar Rp 431,5 triliun. Berdasarkan penuturan dari Menteri Keuangan Republik INdonesia tersebut, tambahan anggaran untuk bansos tersebut segera diberikan sebagai BLT atau Bantuan Langsung Tunai.
BLT tersebut akan diberikan untuk masyarakat Indonesia khususnya keluarga penerima manfaat atau KPM dengan total 20,65 juta keluarga. Tidak hanya itu, BLT juga akan ditujukan kepada BPUM atau Bantuan Produktif Usaha Mikro.
Tidak hanya sampai disitu saja, Sri Mulyani juga menyampaikan tentang tambahan dari anggaran tersebut dengan maksud, agar masyarakat Indonesia bisa merasa lebih ringan dalam menghadapi adanya harga pangan yang kini sedang serba naik. Hal tersebut tentu saja merupakan imbas dari adanya kenaikan harga BBM yang tidak hanya harga pangan saja tetapi komoditas juga.
Selain yang sudah disampaikan sebelumnya, dana tersebut berasal dari suatu program tentang beberapa penanganan pandemi virus covid-19. Kemudian, sumber dana atau anggaran juga berasal dari PC PEN atau dikenal dengan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Kendati demikian, sampai sekarang pun, pihak dari pemerintah masih belum memberikan kepastian tentang waktu menyalurkan bantuan sosial tersebut. Ada juga mengenai bantuan sosial tersebut yang disalurkan jadi suatu tumpuan yang sangat penting untuk rakyat Indonesia saat masa seperti sekarang ini.
Terutama, seperti yang sudah diumumkan, pihak dari pemerintahan dengan terpaksa meningkatkan harga dari BBM bersubsidi seperti jenis BBM pertalite dan solar. Perlu diingat, bantuan sosial pada umumnya dikatakan ideal jika dikeluarkan apabila sebelum naiknya harga-harga barang yang berlaku.
Daftar dari Bantuan Sosial (BLT) September 2022
Berikut ini adalah daftar bantuan sosial yang rencananya akan dicairkan pada bulan September 2022. Simak yuk!
Bantuan Subsidi Mengenai Upah BPJS-TK
Cairnya bantuan berupa BSU atau Bantuan Subsidi Upah yakni BPJS-TK hingga kini masih belum diketahui tentang bagaimana jelasnya. Tidak sedikit dari pihak yang masih mengharapkan kepada Kementerian Tenaga Kerja bahwa akan segera menyalurkan bantuan tersebut di akhir bulan.
Bahkan, sudah diketahui tentang bagaimana aliran dana untuk BSU yang telah digunakan untuk dana dalam menangani virus covid-19 dan juga tentang Pemulihan Ekonomi Nasional. Dana atau bantuan yang diberikan tersebut memiliki jumlah sebesar Rp 1 juta untuk setiap kepala.
BLT Dana Desa
Jumlah BLT yang diberikan sebesar Rp 300.000 setiap bulan pada setiap satu keluarga. Jumlah BLT tersebut ditentukan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan nomor PKM 190/PMK.07/2021 mengenai Pengelolaan Dana Desa.
Dana tersebut rencananya akan terus dilanjutkan sampai dengan bulan Desember 2022 yang akan datang.
PKH/Program Keluarga Harapan
Pada bulan Juli, Agustus dan September, pihak dari pemerintah akan tetap lanjutkan bantuan tahap ke 3. Bantuan tentu saja diberikan kepada usaha mikro yang kecil selain itu juga akan memberikan bantuan kepada usaha menengah yang mengalami dampak covid-19, asalkan masuk dalam suatu kriteria yang ada.
Bantuan akan diberikan kepada 12 juta pengusaha, dan setiap pelaku usaha akan mendapatkan Rp 600.000 dalam bentuk uang tunai.
Bantuan Pokok Non Tunai
Bantuan yang satu ini rencananya akan diberikan kepada KPM dan lewat PT Pos Indonesia. KPM akan diberikan bantuan asalkan sesuai dengan syarat tertentu. Bantuan akan diberikan dalam jumlah Rp 200.000 pada setiap bulannya dan dalam dua belas kali dalam angsurannya.
BLT UMKM
Selanjutnya, pemerintah berencana untuk memberikan BLT UMKM 2022 dan ditujukan kepada 2,76 juta orang dengan jumlah bantuan sebesar Rp 600.000 setiap penerima. Perlu diingat, bantuan tersebut akan diberikan pada semua PKL atau pedagang kaki lima, pihak yang memiliki warung, nelayan.
Rencana bantuan tersebut juga akan diberikan kepada PKL dan pemilik warung dengan jumlah 1 juta orang. Kemudian akan diberikan juga kepada 1,76 juta nelayan yang ada.