Simak Fakta Lengkap Utang BUMN Hingga Seribu Triliun Di Tahun 2020

Simak Fakta Lengkap Utang BUMN Hingga Seribu Triliun Di Tahun 2020

Seperti yang ramai diberitakan oleh berbagai media informasi di Indonesia bahwa Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) pada bulan September tahun 2020 lalu tercatat memiliki hutang hingga 1.682 Triliun rupiah. Hal ini juga dibenarkan oleh wakil Menteri BUMN yaitu Kartika Wirjoatmodjo kenaikan utang tersebut didominasi oleh pembangunan infrastruktur.

Menurut wakil Menteri BUMN yang akrab disapa Tiko ini kenaikan utang hingga menyentuh angka seribu triliun ini diakibatkan kegiatan pembangunan infrastruktur yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Belum lagi ditengah mas pandemic virus Covid – 19 atau yang kita kenal dengan virus korona ini pembangunan proyek infrastruktur yang dilakukan tidak berhenti.

Demi meningkatkan pembangunan ekonomi di Indonesia sendiri pembangunan proyek infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan juga pelabuhan gencar dilakukan meskipun pandemi virus Covid – 19 ini membuat BUMN sendiri kewalahan dalam urusan keuangan. Virus Covid – 19 ini memang banyak mempengaruhi perusahaan perusahaan tidak terkecuali BUMN.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga menyatakan bahwa kenaikan utang yang terjadi tidak hanya pada tahun 2020 namun juga sudah terjadi sejak 5 tahun terakhir ini. Beliau juga menjelaskan bahwa utang BUMN pada tahun 2017 saja sudah menyentuh angka 924,9 triliun rupiah. Sedangkan di tahun 2018 utang BUMN naik hingga menjadi 1.251,7 triliun rupiah dan di tahun 2019 naik lagi menjadi 1.393 triliun rupiah.

Kenaikan utang BUMN yang cukup pesat ini pun menarik banyak perhatian dari banyak pihak mulai dari investor, pelaku pasar saham, Lembaga keuangan dan juga ekonom. Seperti yang sudah dibahas di atas bahwa demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi pemerintah terus berupaya membangun berbagai proyek infrastruktur yang tentu saja menelan biaya yang sangat banyak.

Tentu sebagai penggerak roda perekonomian di negeri ini BUMN diharapkan dapat membantu dan memenuhi semua bentuk pembangunan tersebut sehingga perekonomian di Indonesia dapat tumbuh. Tentu saja dari sisi lain ada konsekuensi lain yang ditanggung oleh BUMN yaitu membengkaknya utang setiap tahunnya.

Simak Fakta Lengkap Utang BUMN Hingga Seribu Triliun Di Tahun 2020

Bentuk Skema OWK Dan PMN

Di dalam rapat Bersama antara kementerian BUMN dan juga komisi VI DPR RI, Erick Thohir selaku Menteri BUMN mengusulkan dana pinjaman pemerintah akan diberikan kepada 5 perusahaan plat merah seperti PT Garuda Indonesia sebanyak 8,5 triliun rupiah, PT Krakatau Steel sebanyak 3 triliun rupiah, PT Kereta Api Indonesia sebanyak 3,5 triliun rupiah, Perum Perumnas sebanyak 650 miliar dan terakhir PTPN sebanyak sebanyak 4 triliun rupiah.

Dengan begitu total dana pinjaman pemerintah yang diajukan mencapai total 19 triliun rupiah. Dari hasil rapat tersebut telah disepakati bahwa skema dana pinjaman pemerintah akan menjadi penyertaan modal negara atau yang disingkat PMN yang diberikan kepada PT KAI, Perumnas dan PTPN. Karena ketiga perusahaan tersebut milik negara maka PMN yang diberikan sebanyak 8,15 triliun rupiah.

Lain hal dengan PT Garuda Indonesia dan PT Krakatau Steel yang merupakan perusahaan terbuka maka dana yang akan diberikan akan dilakukan dalam skema Obligasi Wajib Konversi atau yang disingkat OWK. Terkait skema OWK tersebut wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo tengah berdiskusi dengan Menteri keuangan guna menemukan jalan terbaik.

Defisit APBN Tahun 2020

Pemerintah Indonesia memperbesar defisit APBN yang mulanya hanya 1, 76 persen kini menjadi 6,34 persen guna memenuhi kebutuhan dalam penanganan kasus Covid – 19 serta pemulihan ekonomi nasional. Skema kenaikan defisit APBN ini tertuang dalam surat keputusan Bersama atau SKB antara Menteri keuangan dengan gubernur Bank Indonesia dan juga perjanjian kerja sama antara Jenderal pengelolaan pembiayaan risiko kementerian keuangan dan juga deputi Bank Indonesia.

Dengan meningkatnya defisit tersebut akan terjadi tekanan kepada fiscal sehingga menteri keuangan Indonesia ibu Sri Mulyani berpendapat bahwa untuk menurunkan defisit APBN tersebut maka perlu dilakukan skema burden sharing yang dikelola dengan baik dan juga transparan sehingga dapat menurunkan defisit APBN hingga 3 persen secara bertahap.

Utang BUMN Jatuh Tempo 2020

Menurut keterangan Menteri BUMN Erick Thohir, sejumlah perusahaan plat merah yang memiliki utang akan jatuh tempo dalam waktu dekat ini di tahun 2020.  Salah satu perusahaan dengan utang yang cukup besar yaitu PT Garuda Indonesia dengan total utang mencapai 500 juta dollar. Masalah terbesar dari perusahaan tersebut tentunya pengelolaan ekonomi yang ambruk akibat pandemic virus Covid – 19 saat ini.

Tidak hanya PT Garuda Indonesia, Perum Bulog juga mengalami kesulitan dari utang jangka pendek tersebut. Kendala yang terjadi akibat keterbatasan kas dan juga penumpukan inventori. Dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut Erick Thohir merencanakan untuk merubah utang jangka pendek menjadi jangka Panjang agar pembangunan proyek infrastruktur tetap berjalan.